—
# Rahasia Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW Menurut Dr. Zaidul Akbar
Gaya hidup sehat kini menjadi dambaan banyak orang. Berbagai metode dan pola makan pun dicoba demi mencapai tubuh yang bugar dan terhindar dari penyakit. Namun, tahukah Anda bahwa ada panduan hidup sehat yang telah teruji zaman, bersumber dari sosok teladan umat Islam, Rasulullah SAW? Dr. Zaidul Akbar, seorang praktisi kesehatan dan pendakwah, sering kali mengemukakan pentingnya kembali pada sunnah Rasulullah SAW dalam menjaga kesehatan, bahkan menyebutnya sebagai “Jurus Sehat Rasulullah” (JSR). Artikel ini akan mengupas tuntas tips sehat ala Rasulullah SAW menurut Dr. Zaidul Akbar, sebagai panduan bagi kita untuk meraih kesehatan holistik, lahir dan batin.
—
Fondasi Kesehatan: Kembali ke Fitrah
Menurut Dr. Zaidul Akbar, kunci utama kesehatan ala Rasulullah SAW adalah kembali ke fitrah manusia. Artinya, mengonsumsi makanan yang alami, sesuai dengan penciptaan kita, dan menjauhi segala sesuatu yang merusak. Ini selaras dengan ajaran Islam yang menganjurkan kesederhanaan dan kealamian. Makanan olahan, makanan cepat saji, gula rafinasi, dan bahan kimia tambahan dalam makanan adalah contoh-contoh yang menjauhkan kita dari fitrah.
Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam menerapkan pola hidup yang seimbang. Beliau makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Prinsip ini sangat penting dalam menjaga asupan gizi yang optimal tanpa berlebihan. Dr. Zaidul Akbar menekankan bahwa tubuh kita memiliki kemampuan penyembuhan alami yang luar biasa, asalkan kita memberinya nutrisi yang tepat dan tidak membebani dengan racun.
—
Pilar-Pilar Kesehatan Ala Rasulullah SAW
Dr. Zaidul Akbar menguraikan beberapa pilar utama dalam Jurus Sehat Rasulullah (JSR) yang mencakup aspek makanan, minuman, hingga gaya hidup:
1. Pola Makan Ala Rasulullah SAW: Berbasis Makanan Alami
A. Kurangi Gula dan Karbohidrat Olahan:
Salah satu musuh utama kesehatan modern adalah gula rafinasi dan karbohidrat olahan seperti nasi putih, roti tawar, dan mie instan. Dr. Zaidul Akbar sangat menganjurkan untuk mengurangi bahkan menghindari kedua jenis makanan ini. Gula adalah pemicu peradangan, resistensi insulin, dan berbagai penyakit degeneratif. Rasulullah SAW tidak mengonsumsi gula olahan seperti yang kita kenal sekarang. Sumber manis alami beliau berasal dari madu atau kurma.
Sebagai gantinya, Dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk mengganti sumber karbohidrat dengan yang lebih sehat seperti beras merah, umbi-umbian (kentang, ubi jalar), atau gandum utuh.
B. Konsumsi Makanan Sunnah:
Dr. Zaidul Akbar sering kali menekankan pentingnya mengonsumsi makanan-makanan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ini bukan sekadar mengikuti tren, tetapi karena makanan-makanan tersebut terbukti kaya akan nutrisi dan memiliki khasiat obat:
Kurma: Buah ini kaya serat, vitamin, dan mineral. Rasulullah SAW sering berbuka puasa dengan kurma. Kurma juga memberikan energi instan dan baik untuk pencernaan.
C. Puasa Senin Kamis dan Puasa Daud:
Puasa bukan hanya ibadah, tetapi juga terapi kesehatan yang luar biasa. Dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa puasa memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat, memicu autofagi (proses pembersihan sel tubuh), dan membantu detoksifikasi. Rasulullah SAW sering melakukan puasa Senin Kamis dan puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak).
D. Makan Tidak Berlebihan:
Hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk mengisi sepertiga lambung untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara adalah prinsip emas dalam menjaga pola makan. Dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya berhenti sebelum kenyang untuk menghindari beban berlebih pada sistem pencernaan dan mencegah obesitas.
2. Pola Minuman Ala Rasulullah SAW: Mengutamakan Air Putih dan Herbal
A. Air Putih Berkualitas:
Dr. Zaidul Akbar sering mengingatkan bahwa air putih adalah minuman terbaik. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, dan hidrasi yang cukup sangat penting untuk semua fungsi tubuh. Beliau menganjurkan untuk meminum air putih yang berkualitas, bukan minuman kemasan yang mengandung gula atau bahan kimia.
B. Air Nabeez (Rendaman Kurma/Kismis):
Air nabeez adalah minuman favorit Rasulullah SAW yang terbuat dari rendaman kurma atau kismis dalam air. Dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa air nabeez adalah sumber energi yang baik, kaya serat, dan membantu melancarkan pencernaan. Proses perendaman membantu melepaskan nutrisi dari kurma/kismis ke dalam air.
C. Infused Water dan Ramuan Herbal:
Sebagai pengganti minuman manis, Dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk membuat infused water dengan potongan buah atau rempah seperti jahe, kunyit, sereh, atau lemon. Ramuan herbal ini bukan hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan khasiat obat yang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Contohnya, jahe dan kunyit dikenal sebagai anti-inflamasi alami.
3. Gerak dan Aktivitas Fisik
Rasulullah SAW adalah pribadi yang aktif. Beliau berjalan kaki, berkuda, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Dr. Zaidul Akbar menekankan bahwa gerak adalah kehidupan. Di era modern ini, banyak orang yang kurang bergerak, yang berkontribusi pada berbagai penyakit.
A. Shalat dengan Tumakninah:
Shalat bukan hanya ibadah, tetapi juga bentuk gerakan fisik yang menyehatkan. Dr. Zaidul Akbar menganjurkan untuk melakukan shalat dengan tumakninah (tenang dan khusyuk), memperhatikan setiap gerakan ruku, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Gerakan shalat membantu melancarkan peredaran darah, meregangkan otot, dan menenangkan pikiran.
B. Berjalan Kaki:
Rasulullah SAW sering berjalan kaki. Dr. Zaidul Akbar mendorong kita untuk menjadikan berjalan kaki sebagai kebiasaan, baik untuk pergi ke masjid, ke pasar, atau sekadar jalan santai di pagi hari. Berjalan kaki adalah bentuk olahraga yang paling sederhana namun efektif.
4. Kualitas Tidur dan Istirahat yang Cukup
Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk meregenerasi diri. Rasulullah SAW menganjurkan tidur awal dan bangun lebih awal (setelah shalat Subuh). Dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya kualitas tidur yang cukup, bukan hanya kuantitas. Tidur yang tidak berkualitas dapat memengaruhi hormon, mood, dan sistem kekebalan tubuh.
5. Menjaga Kebersihan dan Higienitas
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya kebersihan. Mandi, bersuci (wudhu), membersihkan gigi (siwak), dan menjaga kebersihan lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. Dr. Zaidul Akbar menyoroti bahwa kebersihan adalah langkah awal pencegahan penyakit.
6. Ketenangan Hati dan Spiritual
Kesehatan tidak hanya tentang fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk memiliki hati yang tenang, berserah diri kepada Allah SWT, dan menjauhi kesedihan berlebihan.
A. Dzikir dan Doa:
Dr. Zaidul Akbar sering mengingatkan bahwa dzikir dan doa adalah penawar hati yang ampuh. Ketenangan hati akan memengaruhi kesehatan fisik secara positif, mengurangi stres, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
B. Bersyukur:
Rasa syukur adalah kunci kebahagiaan dan ketenangan. Rasulullah SAW selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa dengan bersyukur, kita akan lebih menghargai apa yang kita miliki dan mengurangi stres.
—
Implementasi “Jurus Sehat Rasulullah” dalam Kehidupan Modern
Menerapkan Jurus Sehat Rasulullah (JSR) dalam kehidupan modern mungkin terasa menantang, mengingat banyaknya godaan makanan olahan dan gaya hidup serba cepat. Namun, Dr. Zaidul Akbar selalu menekankan bahwa ini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan kita.
Beberapa tips praktis untuk memulai JSR:
Mulai dari yang kecil: Jangan langsung mengubah semua kebiasaan. Mulai dengan mengurangi satu jenis makanan olahan atau menambahkan satu kebiasaan sehat setiap minggunya.
—
Kesimpulan
Kesehatan adalah nikmat yang luar biasa dari Allah SWT. Rasulullah SAW telah memberikan panduan lengkap untuk menjaga kesehatan kita secara holistik, mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual. Dr. Zaidul Akbar dengan gigih menginspirasi kita untuk kembali kepada sunnah Rasulullah SAW sebagai solusi efektif untuk berbagai masalah kesehatan modern.